Merindu Rasul-Mu.
Mengapa tak pernah terkibas dalam benak?
Santun perangainya telah menjajah kalbu!
Tidakkah Tuhan kami menyadari yang tak tersadari kami?
Membayang junjungan-Nya,
menebar nyanyian syahdu salawat atasnya
beriring tetesan air; menggemericikkan bumi.
Syahdu. Merindu Rasul-Mu.