kakiku bengkak besar sekali. kata orang-orang, kakiku mirip kaki gajah. berhubung sebelumnya kakiku memang kecil. yaa, maklumlaah. namanya juga orang kurus. naah malah sekarang gedenya segede gajah. haha. memang, mudahnya membesarkan kaki! tinggal jatoh dari motor maka jadilah! :D
kejadiannya udah 2 hari yang lalu. lebih tepatnya lagi hari minggu (22/05) kemaren. waktu itu, aku lagi jalan-jalan ke imogiri, bantul. niat utamanya si buat survei tempat reuni. berangkat dari uin jam 09 pagi bareng temen-temen ber-7. aku boncengan sama Bintan pake motornya Emen. tujuan pertama kami adalah kebun buah Mangunan Imogiri. perjalanan masih lancar, bahagia, ketawa-ketiwi, ngobrol sana-sini, gak nyangka bakal ada kejadian miris.
sayang, kebun buah-nya kurang sesuai dengan apa yang kami cari. hingga akhirnya kami memutuskan untuk mendatangi satu lagi tempat yang bagus dan sekiranya dekat dengan tempat kami saat itu. setelah searching-searching dan tanya sana-sini, kami bertekad akan mendatangi tempat wisata air terjun yang kabarnya agak seram tapi benar-benar indah.
singkatnya, perjalanan kami menuju tempat itu agak kurang menyenangkan. aku jatuh dari motor bersama teman boncenganku. kasihan dia, jadi korban ketidakhati-hatian diriku. hh, sebenarnya entah bagaimana aku bisa jatuh. kecelakaan tunggal. seingatku, waktu itu jalanan memang agak curam. turunan berbelok. mungkin, rem-ku kurang sempurna. jadi ketika jalanan turun, motorku dengan kecepatan tinggi langsung meluncurrr. ketika harus belok kanan, aku sudah tidak sanggup menahan motor. akhirnya motor yang aku tunggangi turun dari aspal. kebetulan lagi, di aspal itu ada batu yang panjaaaang banget. naah, batu itu juga yang bikin motor glempang hingga jatuh. T_T
huah, jatuh. aku jatuh bareng Bintan dan motornya Emen. haha, setianya mereka.. :p
sadar bahwa diriku jatuh di pinggir aspal, aku langsung berdiri dan duduk di aspal. gak peduli apapun dan siapapun. memegangi kaki terkilirku yang -hhh, sakitnya minta ampun. badanku lemas. pikiranku melayang. tersadar ketika Bintan berucap, "Yuut, temen-temen..."
dengan suara masih lemas kujawab, "Ditelepon, Jo.." gak sadar kalo sebenarnya dia juga lagi kesakitan, hehe, lalu kusambung, "Biar mereka balik.." (baru ku tau ternyata Bintan gak nglakuin apapun selain memandangi hapenya, karena dia masih bingung: mau telpon siapa?)
tak lama kemudian mereka datang. gara-gara Agnes yang ternyata melihat kejadian itu. syukurlaaah.. orang-orang yang lewat juga datang menghampiri, beberapa penduduk juga turut serta. beberapa orang membenahi motor, memastikan bahwa motor Emen baik-baik saja. beberapa orang lagi mengerubungiku. juga memastikan bahwa aku baik-baik saja. satu orang dari kalangan penduduk mengambil posisi di depanku, memegangi kakiku, dan memijatnya.
aku pasrah. membiarkan laki-laki itu memijat kakiku. doaku, "Insya Allah, kakiku gak kenapa-napa. semoga." aku meminta tolong salah satu temanku untuk mencopot helm, dan kemudian aku merebahkan tubuh. bisikku, "sebentar, aku ingin istirahat.." (ternyata mereka takut dengan gelagatku ini, mereka kira aku bakal pingsan. haha. ~selama hidup, aku belom pernah pingsan, kawaaan..)
setelah pijatan itu kurasa cukup, aku menghentikan laki-laki itu. berdiri, bersiap, dan kembali melanjutkan perjalanan. ha, tak mungkin aku di depan. sekarang aku dibonceng. semoga selamat sampai tujuaaan, amin.
benar, aku selamat. setelah selesai misi kedua kami, aku pulang. dengan pincang aku masuk ke kos. berjalan pelan dan keyakinan penuh bahwa aku bisa sampai kamar. harus bisa. awalnya aku ragu ketika melihat ternyata tangga menuju lantai 2 tinggi sekali, tidak biasanya. dengan membawa helm di tangan kananku, tangan kiri dan kaki kiriku berusaha menopang tubuh, kaki kanan menahan sakit, aku berusaha menaiki tangga satu demi satu. beristirahat sejenak di tengah, kemudian melanjutkan lagi. hingga akhirnya aku sampai. yey, aku sampai.
masuk kamar, aku disambut mbak Iis yang sudah aku sms untuk menyiapkan daun sirih. sebelumnya, aku hanya mengatakan kalau kakiku keseleo, jatuh. tidak jatuh dari motor. takut dia khawatir berlebihan. biarkan dia melihat kakiku sendiri, melihat korban kecelakaannya secara langsung. sembari bercerita kronologis kejadiannya, aku duduk, lemas, mengistirahatkan tubuh. mencopot aksesoris jilbabku pelan-pelan, meluruskan kaki, mengambil bantal sebagai sandaran tubuh. aku capek.
alhamdulillah syukurku. aku masih diberi kesempatan olehNya untuk menikmati hidup kembali. untuk lebih mendekatkan diri kepadaNya. untuk lebih bisa mengucap syukur atas nikmatNya. mungkin benar kata Ibuk, "kamu lupa baca sholawat ya?" Astaghfirullah, mungkin.
Masya Allah... Mbak, saya turut bersedih... :(
BalasHapusPasti sakit sekali ya rasanya....
SAya dulu pun pernah terkilir... jatuh dari sepeda... sakitnya minta ampuuuun!
Alhamdulillah sudah lumayan sekarang. Tinggal nunggu nyerinya yang masih ada..
BalasHapusWow, terkilir itu emang penyakit yang biasa tapi sakitnya lebih dari biasa.. :D