Seketika aku tertegun, teringat bahwa ini bukan hal baik untuk diceritakan kepada Bapak, Ibu, atau sekedar Kakak-Kakakku.
Sudah empat hari ini sakit kepala ketigaku menyerang lagi. Ini sakit yang luar basa. Pengalaman sakit pertama dan kedua dulu, paling lama hanya dua hari. Pengobatan pun cukup diistirahatkan sehari. Ya, memang pada hari kedua biasanya aku langsung minum obat sakit kepala. Namun, entah pengaruh obat atau bukan, sakitku waktu itu selesai pada hari aku meminumnya.
Beberapa waktu lalu, aku mendengar cerita tentang seseorang yang ketergantungan pada obat sakit kepala yang dijual bebas di pasaran. Sejak saat itu, aku berniat untuk tidak akan meminumnya lagi tanpa anjuran dari dokter.
Berlatarbelakang hal itu, maka sampai saat ini aku belum menelan obat setablet pun. Aku menahan, meski stok obat sakit kepala itu masih nangkring cantik di atas toples obatku. Rasa percaya pada diriku masih membuncah. Tinggal sabar tunggu tanggal mainnya saja.
Akan tetapi, ketika sakit kepala itu tak kunjung sembuh, masihkah aku bertahan untuk tidak meminumnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar