25 Juni 2011

Teh (dan Laptop)

Minum teh sembari berlaptop atau berlaptop sembari minum teh?




Terserah. Intinya, saya malam itu lagi pingin banget minum yang manis-manis. Setelah dipilih-pilih, dan berhubung saya tidak terlalu suka kopi, akhirnya saya memilih TEH. Sebenarnya pekerjaan penting saya malam itu tentunya bukan minum teh. Jadi, kalau dibilang saya sedang berlaptop sembari minum teh, benar. Tapi tidak salah juga jika dikatakan bahwa saya sedang minum teh sembari berlaptop. Ah, oke. Ini tidak penting. Tidak perlu berlarut-larut. Apapun pendapat anda, saya setuju. :D


Omong-omong tentang keinginan minum teh, saya jadi ingat beberapa tahun yang lalu...



Ini sudah jadi kebiasaan saya sejak kecil. Minum Teh. Bahkan, mungkin bisa dibilang kewajiban. (Jangan-jangan ini yang bikin saya jadi kecil sejak dini, ya? haha). Sejak bangun tidur hingga akan tidur lagi. Selalu minum teh. Harus ada teh dimanapun saya berada. Saya gak akan bangun jika belum ada teh. Saya gak akan sembuh dari sakit jika belum minum teh. Saya gak akan beraktifitas sebelum minum teh. Pokoknya apapun TEH.


Teh yang paling saya suka adalah teh buatan Ibu. Mungkin karena teh enak pertama yang saya coba adalah teh buatan Ibu. Tapi entah kenapa, lama-kelamaan teh Ibu gak seenak buatan saya. Haha. Sampai-sampai Ibu juga turut memuji teh buatan saya! Padahal bagaimana saya bisa membuat teh enak tanpa adanya bantuan Ibu?


Kebiasaan yang berlarut-larut memang tidak terlalu baik. Coba bayangkan, seperti yang saya tulis dalam kalimat sebelumnya: saya tidak akan sembuh dari sakit jika belum minum teh. Perhatikan. Tidak akan sembuh dari sakit!! Lebay? Ah, gak juga. Itu kenyataan. Dulu, tiap saya sakit, teh adalah salah satu obat mujarab saya. Kalau sudah minum teh, melayanglah sayaaaa.. Apalagi kalau teh-nya anget. Huahmm, segerrr banget.


Islam juga mengajarkan untuk tidak berlebih-lebihan dalam bersikap. Termasuk minum teh kan, ya? Nah, oleh dua alasan itulah saya memutuskan untuk mengurangi minum teh. Lagian tidak baik bagi kesehatan juga. Bagi yang belum tahu, ini nih fakta dibalik nikmatnya teh (dicomot dari berbagai sumber, 2011).


Berdasarkan penelitian Bagian Kesehatan Ibu dan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, minum teh setelah makan dapat mengakibatkan anemia. Selain itu, minum teh sejam sebelum atau setelah makan juga akan mengurangi daya serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64%. Beberapa jenis teh juga ternyata mengandung kafein yang banyaknya hampir sama dengan kopi per cangkirnya. Nah, kafein inilah yang membuat jantung kita berdetak lebih keras, mengeluarkan cairan dalam tubuh lebih banyak, dan menjadi sulit tidur. Teh yang terlalu pekat dan pahit juga akan mengakibatkan sembelit, lho. :D


Sekarang saya sedang minum teh. Dan kalau tidak salah ingat, terakhir kali saya minum teh adalah sebulan yang lalu. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar