23 Mei 2013

Allahummasyfi, Rabb.

Seketika aku tertegun, teringat bahwa ini bukan hal baik untuk diceritakan kepada Bapak, Ibu, atau sekedar Kakak-Kakakku.

Sudah empat hari ini sakit kepala ketigaku menyerang lagi. Ini sakit yang luar basa. Pengalaman sakit pertama dan kedua dulu, paling lama hanya dua hari. Pengobatan pun cukup diistirahatkan sehari. Ya, memang pada hari kedua biasanya aku langsung minum obat sakit kepala. Namun, entah pengaruh obat atau bukan, sakitku waktu itu selesai pada hari aku meminumnya.

Beberapa waktu lalu, aku mendengar cerita tentang seseorang yang ketergantungan pada obat sakit kepala yang dijual bebas di pasaran. Sejak saat itu, aku berniat untuk tidak akan meminumnya lagi tanpa anjuran dari dokter.

Berlatarbelakang hal itu, maka sampai saat ini aku belum menelan obat setablet pun. Aku menahan, meski stok obat sakit kepala itu masih nangkring cantik di atas toples obatku. Rasa percaya pada diriku masih membuncah. Tinggal sabar tunggu tanggal mainnya saja.

Akan tetapi, ketika sakit kepala itu tak kunjung sembuh, masihkah aku bertahan untuk tidak meminumnya?


21 Mei 2013

Lirik Kepeningan Skripsi

Awalnya aku tak menyangka skripsi adalah penyebab kepeningan ini. Hingga Arin, sahabat saya, bercerita bahwa beberapa teman kami yang sedang dalam masa pengerjaan skripsi, juga jatuh sakit.


Apa iya, skripsi itu juga yang meracuniku hingga sedemikian rupa?
Senyatanya, setiap aku berkutat-berharihari bersamanya, maka beberapa hari kemudian, pening.
Lama aku tak merasakan kepusingan semacam ini; seluruh ujung rambut ingin kujambak rasanya. Meski tak akan berasa apa-apa.
Lalu, apa yang kemudian aku lakukan?
Beristirahat, sehari-dua hari, hingga badan merasa nyaman.
Akibatnya? Skripsi terbengkalai (lagi).
Jadi, apa yang harus aku lakukan? :'(

18 Mei 2013

oleh-oleh dari Ullen Sentalu :p

Memulai adalah begitu mudah, tetapi mempertahankan adalah sebuah seni yang besar.

-- sepotong kalimat
dari berpuluh surat yang terpajang di
Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta.