12 November 2011

Melirik Sebab Ber-Gowes

Sepeda itu menyenangkan, mengasyikkan! :)

Sepeda saya sampai Parangtritis! :D 
Pertama-tama, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya buat nona Letdie dan Ariny yang sudah mengenalkan sepeda (kembali) kepada saya. Berdasarkan cerita hidup saya, terakhir saya menggunakan sepeda secara biasa adalah jaman SD dulu. Jaman SMP sudah tidak pernah lagi yang namanya pegang, apalagi naik, sepeda. Pernah sih, tapi jatuh. Jadi saya sudah merasa aras-arasen mengendarai sepeda untuk hidup saya selanjutnya. #lebay :D
Beneran, yakin, swear!

Pendirian yang mudah goyah itu runtuh sejak saya pindah kos. Bagaimana tidak? Saya tidak mempunyai kendaraan dan jarak kos dengan kampus lumayan cukup membuat kaki ini capek. Oleh sebab ituuu, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang matang dan rayuan-rayuan gombal mereka, tibalah saatnya saya memutuskan untuk MEMBELI SEPEDA.

Saya membeli sepeda itu kalau tidak salah ingat, September 2010. Itu tandanya dia sudah satu tahun bersama saya! Tidak terasa... Ternyata, aku makin cinta, cinta sepeda saya, sepeda  saya yang kucintaa.. (efek iklan Krim Eko*o*i)

Apa yang membuat saya semakin mencintainya?




1. Tidak butuh tempat parkir yang luas. Ini nih, poin yang paling saya sukai. Dimana-mana, tempat parkir itu pasti penuh, sesak, dan menyebalkan. Apalagi di kampus, tempat yang paling sering saya kunjungi. Huah, bisa membuat nafas tersengal-sengal cuma untuk memarkirkan motor (atau mobil). Terlebih lagi jika datang ke kampus mepet dengan jadwal kuliah. Alamat gelagepan setengah mati. Nah, sepeda 'kan sudah punya tempat  parkir sendiri. Kalau misal penuh pun, sepeda yang menuh-menuhin itu kan bisa diangkat, jadi sepeda kita punya tempat parkir yang layak.

2. Bebas jalan di mana saja, entah itu melawan arus atau tidak. Kalau kita naik sepeda di jalan raya yang banyak banget bangjo-nya, tidak perlu khawatir. Rabas saja 'tuh bangjo. Tentunya liat-liat jalan dulu dong, ya? Ini tak main-main, harus pakai ilmu perkiraan. Tanpa menunggu lampu hijau menyala dan kalau kita bisa sigap, masih lampu merah pun kita bisa santai lewat. Selain itu, pengendara sepeda bisa berjalan melawan arus lho. Jalan satu arah, tidak jadi masalah buat sepeda. :D

3. Tidak perlu ngisi bensin. Namanya juga kendaraan ramah lingkungan. Cukup dengan tenaga manusia, sepeda sudah bisa berjalan dengan sempurna.

4. Tak perlu pusing berfikir tentang service. Berapa rupiah yang harus dikeluarkan untuk service motor ataupun mobil dalam setahun? Sepeda tidak akan menghabiskan banyak uang untuk service. So, mengapa harus pusing untuk men-service sepedanya?

5. Tidak dimintai uang parkir. Mungkin tukang parkir tidak tega melihat pengendara sepeda yang (akan) berkeringat dan sedang (akan) berusaha mengatur napasnya untuk membayar mereka. :D

Selain itu, alasan yang paling inti adalah: BERKONTRIBUSI UNTUK BUMI MELALUI SEPEDA

Karena senyatanya, sepeda tidak hanya bermanfaat untuk tubuh kita, tetapi juga bumi, jiwa, dan kantong kita.


SEMANGAT BERSEPEDAAA! :)

3 komentar:

  1. wah, jadi pengen punya sepeda jg nih...
    cuma sayang, jalan ke kampusku nanjak terus...bisa" nyampe kampus langsung tepar dah...wkwkwawa... ;p

    BalasHapus
  2. Yang penting sebelum tepar sudah pernah merasakan naik sepeda, :P

    BalasHapus
  3. Sampe parangtritis dari mana tuh?
    Rumah nenekku di Jalan Parangtritis :D

    BalasHapus