30 April 2015

.

Ombak tak pernah menyadari kemana ia melangkah. Debu tak pernah tau kemana ia akan menghinggap. Begitu pula hati, yang tak pernah tau kemana ia akan tertambat.

Ya, aku tak punya kuasa atas rasa cintaku padamu :")

21 April 2015

Rindu Kami

Kalau aku rindu, sudah tentu itu rinduku padanya.

Kami berjalan beberapa hari. Ia di jalannya, aku di jalanku. Ia mengadu pada-Nya, tak beda pula denganku. Ia tak ucap rasa-nya, aku juga begitu. Namun, kami berjalan bersama.

Bagaimana caranya? Sekali lagi, ia di jalannya, sedangkan aku di jalanku. Berharap Tuhan membuatkan persimpangan untuk pertemuan kami. Sampai kemudian kami benar-benar berjalan bersama.

Pertigaan-pertigaan kami lewati berulang kali. Menemukan sosok menarik untuk menyelip diri, termangu menatap keindahan sosok itu. Tapi Tuhan belum selesai membuat jalan. Kami harus mencari persimpangan yang benar. Kami harus saling menemukan.

Saat ini, entah aku sedang di jalan yang mana. Aku bertemu dengan pertigaan yang nyaris seperti persimpangan itu, tak tau benar atau tidak. Sosok itu muncul. Tak tau juga itu adalah ia atau bukan. Adalah kami atau hanya aku dan ia. Bukan kami.

Tapi aku merindunya, merindu sosoknya, merindu kehadirannya, meratap kekosongannya, mengharap keadaannya, membayang asa bersamanya, -sungguh aku takut dia adalah bukan ia yang Engkau mau, Rabbi.

Kami berjalan bersama, melakukan perjalanan untuk menemukan jalan kebenaran-Mu. Maka tunjukkanlah, Ya Allah :")