3 September 2013

Gambar yang (Tak) Tergambar

*Malam tadi, saya tidak sengaja membuka-buka file di laptop. Niatnya sih, untuk mencari beberapa hasil kerja. Namun, tak disangka tulisan ini muncul di antara sekian banyak 'simpanan'. Maka, kuputuskan untuk mem-publish-nya di blog. Bukan apa-apa, hanya berniat menjaganya supaya tidak punah. Hehe 

Seandainya saya bisa menggambar, mungkin gambaran bayang semu itu akan terlihat lebih jelas.

Akan kubuat semacam gambar kotak dengan warna-warni ceria yang indah. Dan kau tahu apa itu?
Kotak yang di dalamnya tercantum dua huruf besar-besar. Sangat besar. Setidaknya itu bisa menjadi bukti kecil bahwa kami sangat bahagia dan yakin dengan apa yang kami putuskan. Sebelum ada bukti-bukti kebahagiaan lain yang lebih menakjubkan. Kotak yang mencantumkan nama lengkap kami, nama kedua orangtua kami, dan waktu mendebarkan bagi seluruh hati kami. Semoga seluruh alam merestui.

Akan kubuat semacam kursi panjang, tiga buah, yang dibelakangnya terdapat bunga-bunga mekar dengan ukiran kayu cemerlang. Dan kau tahu apa itu?
Yang pada hari di saat seluruh hati berbahagia, kami duduk di atas kursi itu. Begitu pula dengan kedua orangtua kami. Tersenyum, membagikan kebahagiaan kepada seluruh orang yang hadir. Tertawa, mengingat kebodohan kecil yang kami dan mereka lakukan saat itu. Menyipit, mengingat kejadian sebelum kami duduk di kursi istimewa itu. Hingga tetesan air mata pun tak mampu dibendung. Bu, Pak, restui kami..

Akan kubuat pula semacam segitiga dan kubus sederhana, merah-putih. Dan kau tahu apa itu?
Yang menjadi saksi bisu perjuangan kami. Menemani kebahagiaan dan kesedihan yang kami jalani. Menertawakan kekonyolan-kekonyolan kehidupan kami. Memberi keteduhan ketika kami berada di ambang ketidakpuasan. Menahan kami untuk selalu bersama.

Akan kubuat semacam garis lurus dengan lingkaran di atasnya, dan memiliki empat garis lurus lain yang lebih kecil yang terhubung dengan garis lurus utama. Dan kau tahu apa itu?
Yang memberi warna pada kehidupan kami. Mengusap peluh kami dengan canda. Menyambut ketika kami sejenak bebas dari penat. Membawa kami pada kebahagiaan keluarga yang sesungguhnya.

Sempurna sudah gambar itu.

Tapi kini kembali kosong, kertas itu masih putih sempurna. Bahkan saya tak bisa menggambar, Tuhan.

27 Oktober 2012, 17:24 WIB
Picanto G
Dalam perjalanan menuju Brebes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar