Sudah lama aku terdiam di sini; menatap punggungmu yang sudah hampir pergi.
Semakin lama kubuat kubangan di bawah kaki. Semakin lama semakin besar, aku akan tertahan di sini. Sembari menatap punggungmu yang tinggal se-titik.
Lalu hilang, kau berlari. Aku terseok, tak kuat menatap mentari. Tapi mataku jeli, menatap punggungmu yang menyisakan bayang-bayang sunyi.
________
Jika ada waktu untuk bertemu kembali, mungkin aku akan berlari. Ke belakang. Ya, berlari ke belakang. Tak ada nyali untuk menjumpaimu, sang Suksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar